13 Agustus 2011
Minum Teh Panas Picu Kanker?
Buat Anda yang suka dengan sensasi minum teh panas, sebaliknya dihilangkan. Tunggulah teh Anda menjadi hangat baru siap dihirup. Menyeruput teh panas-panas diduga memicu risiko kanker.
Kok bisa? Karena selama ini awam tahunya teh berkhasiat, terutama teh hijau yang mengandung antioksidan tinggi yang berfungsi dalam melawan radikal bebas yang merusak tubuh.
Sudah jadi rahasia umum bahwa teh hijau memiliki zat antioksidan yang sangat tinggi yang disebut katekin. Zat ajaib tersebut diketahui dapat menurunkan risiko kanker, termasuk kanker prostat, pencernaan dan kanker payudara.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa katekin dapat mengatasi kanker esofagus (tenggorokan), namun bebaerapa lainnya justru menemukan sebaliknya.
Sebuah penelitian yang dilaporkan dalam International Journal of Cancer yang dikutip dari health24, Jumat (24/7/2009) berkata lain.
Penelitian yang melibatkan 5.400 orang dewasa di China yang memiliki penyakit kanker tenggorokan dan yang tidak punya penyakit tersebut diberikan minuman teh hijau secara rutin. Namun hasilnya tidak menunjukkan adanya penurunan risiko peyakit tersebut.
Ternyata setelah diselidiki, para panelis meminum teh hijau yang diberikan dalam keadaan panas. Berdasarkan fakta tersebut, para peneliti mencoba menghubungkan antara konsumsi teh hijau dalam keadaan panas dengan peningkatan risiko kanker esofagus (tenggorokan).
Peneliti menemukan mereka yang minum teh panas memiliki risiko kanker esofagus tiga kali lebih besar daripada mereka yang meminumnya dalam keadaan hangat atau dingin. Mereka yang minum teh panas dalam keadaan hangat (tidak terlalu panas) tidak menunjukkan tanda-tanda peningkatan risiko kanker esofagus.
Adanya penelitian tersebut menguatkan penelitian sebelumnya di bulan Maret 2009 yang juga meneliti hubungan antara teh panas dan kanker esofagus. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa mereka yang minum teh segera setelah dituangkan (masih panas), berisiko terkena kanker esofagus lebih besar dibanding mereka yang menunggu beberapa menit, kemudian meminumnya setelah agak dingin.
Hingga saat ini belum ada penjelasan ilmiahnya mengapa teh panas meningkatkan kanker esofagus, namun kemungkinannya adalah panas yang masuk ke tenggorokan secara kontinu akan merusak sel-sel tenggorokan tersebut. Dr. Jinkou Zhao dari Jiangsu Provincial Centre for Disease Control and Prevention di China pun menyarankan orang-orang untuk mengonsumsi minuman dalam keadaan hangat, jangan terlalu panas. Beberapa penelitian lainnya bahkan menyebutkan bahwa mengonsumsi minuman/makanan panas lainnya (kopi, sup) meningkatkan risiko kanker esofagus dan kanker perut.
Sementara studi yang berhubungan dengan teh hijau panas tersebut masih diteliti, Zhao menyebutkan bahwa konsumsi teh hijau dalam keadaan hangat tetap memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh, termasuk menurunkan risiko kanker.
Sumber detik.com
Labels:
Artikel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar